KESEHATAN IBU

Penggunaan IUD dan Hubungan Intim

Penggunaan kontrasepsi sering menimbulkan pertanyaan, apakah akan mengganggu hubungan intim? Mari kita pahami lebih jauh mengenai penggunaan IUD dan pengaruhnya terhadap hubungan intim.

Anissa Aryati | 8 Maret 2021

Menunda kehamilan atau membatasi jumlah anak ditempuh pasangan salah satunya dengan menggunakan alat kontrasepsi. Ada banyak pilihan alat kontrasepsi yang tersedia, seperti pil progestogen, suntik, implant, kondom, maupun IUD (intrauterine device). Setiap alat kontrasepsi memang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Contohnya dalam penggunaan pil KB, Ibu harus telaten dalam mengonsumsinya, tak boleh sampai ada jadwal yang terlewat. Suntik KB dilakukan di RS/klinik sebulan sekali atau per trimester, sedangkan untuk implant (susuk) biasanya dilakukan per tiga tahun. Alat kontrasepsi yang dapat dipakai dalam waktu lama adalah IUD, salah satu jenisnya bahkan ada yang bisa dipakai hingga 10 tahun.

Cara kerja IUD

Kontrasepsi IUD berupa perangkat berbentuk T berbahan tembaga yang dilapisi dengan progestin. Cara kerja IUD adalah dengan mengentalkan lendir serviks dan menipiskan lapisan rahim. Dalam beberapa kasus, hal ini dapat menghentikan ovulasi (pelepasan sel telur selama siklus bulanan). Sesuai kategorinya, IUD terdiri dari dua macam, yaitu IUD tembaga dan progestin dengan jangka waktu penggunaan masing-masing adalah 10 tahun dan 3-5 tahun.

Pemasangan IUD dilakukan dengan cara memasukkan spekulum ke dalam vagina, melalui saluran rahim (serviks) lalu IUD pun ditempatkan di dalam rahim. Sebelumnya dokter biasanya akan memberikan obat anti rasa sakit.

Hingga saat ini, IUD dianggap yang memberikan pengaruh paling minimal terhadap hubungan intim. Selain itu, IUD juga aman bagi ibu menyusui. Pemasangan yang hanya dilakukan sekali untuk kurun waktu beberapa tahun membuat biaya yang dikeluarkan pun lebih rendah, dan hanya perlu dievaluasi bila terjadi masalah.

Adakah pengaruhnya?

Mengenai pengaruh penggunaan IUD terhadap hubungan intim, Christine Greves, MD, dokter kandungan di pusat kebidanan dan ginekologi di Orlando Health, Florida, Amerika Serikat, menyatakan bahwa IUD berada di dalam rahim, bukan di vagina sehingga posisinya lebih aman. Apabila terjadi aktivitas kopulasi (persetubuhan), maka sangat kecil kemungkinan IUD untuk bergeser. Jadi dari sisi hubungan intim, penggunaan IUD dianggap yang memberikan pengaruh paling minimal.

Benang yang berada di ujung IUD baru bisa dirasakan oleh pasangan apabila mengalami pergeseran ke arah serviks dan mungkin akan menimbulkan rasa nyeri pada saat berhubungan intim. Segera periksakan diri Anda ke dokter jika hal ini terjadi.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan