ANAKKU SPESIAL

Mengatasi Kebiasaan Pelupa Anak ADHD

Anak dengan ADHD (attention deficit/hyperactivity disorder) umumnya mengalami kesulitan mengingat sesuatu, baik itu hal yang harus dikerjakan atau menyimpan barang-barangnya. Berikut cara untuk mengatasi kebiasaan pelupa anak ADHD.

Desi Hariana | 27 Maret 2024

Para orangtua dari anak ADHD mungkin sudah terbiasa menghadapi kebiasaan pelupa anaknya. Bukan saja lupa akan hal-hal yang harus dilakukan, tapi juga lupa menaruh atau membawa barang yang dibutuhkan. Kebiasaan pelupa anak dengan ADHD berhubungan dengan gangguan yang dialami dari fungsi eksekutif mereka atau fungsi untuk menjalankan kegiatan sehari-hari, terutama dalam hal memori kerja (working memory).

Mengapa memori kerja ini penting?

Memori kerja adalah bagian dari kemampuan otak yang bertugas untuk menyimpan dan menggunakan ingatan ketika dibutuhkan. Anak membutuhkan memori kerja untuk melakukan beberapa hal berikut:

  • memperhatikan sesuatu
  • mengikuti instruksi
  • membuat perencanaan
  • mengatur aktivitas
  • mengejar tujuan
  • mengikuti jadwal sesuai waktu
  • tetap berada dalam ‘jalur’ yang tepat
  • menyesuaikan satu hal dengan yang lain.

Apabila anak tipikal dengan mudah mengikuti arahan sesuai urutan, dari satu, dua, tiga, dan selanjutnya, maka anak ADHD mungkin hanya akan mengingat langkah satu atau dua saja, lalu ia akan sulit untuk mengingat lanjutannya. Hal ini membuat anak dengan ADHD sulit mengikuti pelajaran yang mengharuskannya mengingat sesuatu setelah mengerjakan hal lain, seperti mengerjakan soal matematika di mana ia harus mengingat banyak hal, termasuk penggunaan rumus.

Cara mengatasi kebiasaan pelupa anak dengan ADHD

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk membantu anak ADHD agar tidak mudah lupa, seperti:

  • Memecah tugas yang besar menjadi bagian-bagian kecil agar ia tidak kewalahan dalam mengerjakannya.
  • Menggunakan satu folder/map yang bisa digunakan untuk menaruh semua tugas-tugas sekolah yang harus ia kerjakan, jadi tidak ada yang tercecer atau lupa dikerjakan.
  • Boks untuk menaruh barang-barang penting seperti kunci, dompet, jam tangan, dan lainnya. Ingatkan anak untuk menaruh barang-barangnya di tempat tersebut agar dengan mudah ia menemukannya kembali saat dibutuhkan.
  • Memastikan anak tidak sedang mengerjakan hal lain atau perhatiannya teralihkan pada hal lain saat kita sedang berbicara dengannya. Dengan demikian, anak akan mendengarkan kata-kata kita dan berusaha untuk menyimpannya di memori.
  • Memberinya satu buku khusus untuk mencatat hal-hal penting yang bisa ia baca kembali untuk membantunya mengingat hal-hal penting tersebut.

Latihan untuk mengatasi kebiasaan pelupa anak dengan ADHD

Memori kerja juga bisa kita latih agar dapat menahan informasi lebih lama. Caranya dengan beberapa hal berikut ini:

  • Saat berbicara dengan anak, katakan, “Ibu ingin kamu mengingat hal ini,” lalu sampaikan apa yang harus ia ingat.
  • Menghitung hal-hal yang baru saja diajarkan agar ia ingat jumlahnya, seperti, “Tadi kita baru belajar lima kata baru dan enam nama binatang.”
  • Memberikan gambaran mengapa ia harus belajar berbagai ilmu, kaitkan dengan kegunaannya di dunia nyata.
  • Mengajari anak untuk menggunakan berbagai indera yang ia miliki saat belajar, seperti menyentuh tulisan pada buku yang ia baca sehingga ia juga memperhatikan berbagai simbol yang dilihatnya.
  • Melakukan simulasi sebelum melakukan hal yang sesungguhnya. Misalnya ketika akan ujian, Ayah dan Ibu dapat mengajaknya melakukan simulasi ujian di rumah, mulai dari masuk ke ruang kelas, membereskan alat tulisnya, dan menjawab beberapa pertanyaan.
  • Membantunya menciptakan ‘jembatan keledai’ untuk membantunya mengingat, seperti lagu, sajak, gambar, dan lainnya.
  • Mencoba teknik mengingat yang sesuai untuknya. Ada banyak cara atau teknik mengingat seperti membayangkan sesuatu saat mendengar informasi, mengulang ucapan orang lain, dan lain sebagainya.

Intinya, Anda sebagai orangtua juga perlu melakukan berbagai hal kreatif untuk mengeksplorasi kemampuan memori kerja anak.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan