KESEHATAN KELUARGA

Jangan Anggap Remeh Tukak Lambung

Rasa nyeri yang membara di ulu hati dan kadang membuat kita harus diam menahan rasa sakit sering disebut sakit maag atau tukak lambung. Jangan anggap remeh tukak lambung karena dapat menyebabkan kondisi yang membahayakan nyawa.

Desi Hariana | 18 Januari 2021

Sakit maag atau tukak lambung cukup sering kita dengar. Penderitanya bukan hanya orang dewasa, bisa juga anak dan remaja. Sering kali dihubungkan dengan kondisi makan yang tak teratur atau akibat stres. Kita memang sebaiknya tak menganggap remeh tukak lambung karena penyakit ini dapat menyebabkan luka yang lebih serius di saluran pencernaan, bahkan mungkin dibutuhkan tindakan operasi.

Apa yang dirasakan oleh penderita tukak lambung?

Ada beberapa gejala yang dapat dirasakan oleh mereka yang mengalami tukak lambung, seperti:

  • rasa panas/terbakar di perut bagian atas
  • rasa kembung atau perut terasa penuh
  • panas di bagian dada
  • mual bahkan muntah.

Dalam kondisi yang lebih parah, dapat muncul gejala sebagai berikut:

  • muntah darah
  • feses agak hitam karena terkontaminasi darah
  • sulit bernapas
  • pingsan atau hampir pingsan
  • tidak napsu makan
  • berat badan turun.

Jika sudah ada tanda-tanda bahwa kondisi semakin parah, harus segera datang ke rumah sakit atau praktek dokter karena butuh penanganan medis secepatnya.

Apa penyebab tukak lambung?

Bagian dalam saluran pencernaan kita memiliki lapisan pelindung dari serangan bakteri atau asam lambung. Namun kadang lapisan pelindung ini menipis, atau justru asam lambung yang jumlahnya meningkat. Akhirnya terjadilah iritasi atau luka. Tukak lambung yang juga dikenal dengan peptic atau gastric ulcer ini terbagi menjadi tiga:

  • Esophageal ulcers, iritasi yang terjadi pada saluran esofagus.
  • Gastric ulcers, iritasi yang terjadi di lambung.
  • Duodenal ulcers, iritasi yang terjadi di usus duabelas jari (duodenum), bagian atas/awal dari usus halus.

Penyebab utama tukak lambung adalah:

Infeksi bakteri

Bakteri Helicobacter pylori sering ditemukan pada lapisan lendir yang menutupi saluran pencernaan bagian dalam. Dalam kondisi lapisan pelindung normal, bakteri ini tak menimbulkan masalah kesehatan. Namun saat lapisan pelindung menipis, ia dapat menyebabkan peradangan dan luka.

Penggunaan obat secara berlebihan

Obat pengurang rasa sakit seperti obat anti radang non steroid dapat membuat lapisan pelindung organ pencernaan ini menipis. Mengonsumsi obat-obat lain bersama obat anti radang non steroid ini pun dapat menyebabkan iritasi.

Kondisi ini dapat diperparah dengan pola hidup yang tak sehat seperti minum minuman beralkohol, merokok, hidup dengan tingkat stres yang tinggi, hingga kemungkinan adanya kanker perut.

Mengatasi kondisi tukak lambung

Jika gejala yang kita alami masih dalam batas ringan dan tidak ada tanda perdarahan pada feses (berwarna kehitaman), lakukan langkah berikut:

  • Minum obat untuk menyeimbangkan asam lambung (antasid).
  • Menghindari makanan yang dapat menyebabkan iritasi seperti asam atau pedas.
  • Mengurangi minum obat-obatan anti radang non steroid.
  • Stop rokok dan minum-minuman beralkohol.
  • Mengatasi kondisi stres segera, bisa dengan melakukan hobi, berolahraga atau berkonsultasi dengan ahlinya.

Jika kondisi semakin memburuk, segera datang ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Dokter akan melakukan beberapa tes mulai dari tes darah hingga endoskopi (jika dibutuhkan) untuk memastikan penyebabnya. Penanganan tukak lambung tentu sangat bergantung pada hasil pemeriksaan.

Jika bakteri yang jadi penyebabnya, dokter akan meresepkan antibiotik. Namun, jika sudah agak parah dan terjadi perdarahan, bahkan terdapat lubang di saluran cerna, dibutuhkan tindakan invasif (operasi). Itu sebabnya kita jangan anggap remeh tukak lambung.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan