KESEHATAN IBU

Ibu Tak Dapat Memberi ASI

Setiap bayi yang terlahir ke dunia memiliki hak untuk memeroleh ASI ibunya. Namun ada kondisi tertentu yang membuat ibu tak dapat memberi ASI.

dr. Ika Fitriana, Sp.PD(K) | 9  Februari 2021

Kehadiran Si Buah Hati begitu dirindukan, ketika ia lahir pun menjadi berkah yang tak terkira. Memberikan yang terbaik sudah pasti akan dilakukan oleh orangtua manapun. Sayangnya, atas saran dokter, ibu tak dapat memberi ASI. Kondisi apa saja yang membuat Ibu tak dapat menyusui?

Beberapa kondisi dimana Ibu tak dapat memberi ASI

Kondisi yang menjadi pertimbangan dokter bagi seorang ibu hingga disarankan untuk tidak menyusui memang bermacam alasannya. Kondisi ibu yang tidak fit akan sulit untuk memproduksi ASI sehat dan aman untuk bayi. Berikut adalah beberapa kondisi yang membuat ibu tak dapat memberi ASI:

  • Ibu mengidap HIV

HIV atau Human Immunodeficiency Virus menyerang sel darah putih dan menyebabkan daya tahan ibu melemah. Virus ini menular lewat darah dan cairan tubuh, bila ada luka di puting ibu, anak dapat terpapar ketika menyusui. Dokter menyarankan ibu dengan HIV mendapat pengecualian untuk tidak menyusui bayinya.

Meski demikian, Badan Kesehatan Dunia, WHO, memberikan syarat untuk kondisi darurat. Seperti ibu yang tinggal di daerah yang sulit mendapatkan susu formula. Ibu diperbolehkan menyusui apabila telah menjalani terapi obat HIV. Namun di daerah yang lebih maju hal tersebut tetap tidak diperbolehkan.

  • Ibu terkena tuberkulosis dan belum berobat

TB atau tuberkulosis yang tak diobati bisa menular melalui droplet (percikan ludah) apabila Ibu batuk atau bersin. Ibu tentunya memiliki kontak yang sangat dekat dengan si kecil, maka dalam hal ini menyusui perlu dihindari.

  • Ibu terkena cacar saat melahirkan

Bila ibu terkena cacar beberapa hari sebelum dan setelah melahirkan, bayi juga berisiko terkena cacar sehingga ibu dan bayi harus dipisahkan untuk sementara waktu. Namun, ASI tetap dapat diberikan dengan cara memompanya terlebih dahulu dan diberikan dengan sendok.

  • Ibu mengonsumsi zat berbahaya

Obat-obatan yang bersifat adiktif dapat masuk ke dalam ASI dan membuat bayi menjadi ikut ketagihan. Bila ibu masih mengonsumsi zat berbahaya, sebaiknya tidak memberi ASI pada si kecil.

  • Ibu tengah menjalani kemoterapi

Penyakit kanker atau autoimun dapat menjadi penghalang bagi ibu yang sedang menyusui. Saat mengonsumsi obat-obatan, termasuk obat kemoterapi, zat kimianya dapat mencemari ASI. Jika bayi ikut terpapar melalui ASI, maka proses pembelahan sel pada tubuhnya dapat terpengaruh. Demi kesehatan bayi, sebaiknya ibu tidak memberi ASI dahulu.

  • Ibu yang terpapar zat radioaktif

Beberapa penyakit seperti tiroid mungkin memerlukan pemeriksaan atau bahkan pengobatan yang menggunakan zat radioaktif. Zat ini memiliki dampak pada tubuh ibu dan ikut mengalir dalam ASI. Ibu harus menghindari pemberian ASI pada bayi.

Selain karena kondisi Ibu, kondisi lain dimana ibu tak dapat memberi ASI adalah adanya kondisi medis tertentu pada bayi. Bayi dengan gangguan proses pencernaan karbohidrat sebaiknya tak disusui karena bisa mengalami gangguan metabolik yang disebut galaktosemia. Selalu berkonsultasilah dengan dokter untuk dapat memberikan nutrisi terbaik bagi bayi Anda.

Referensi:

  • Breastfeeding and use of human milk. Paediatrics. Vol 115 No. 2 feb 2005.
Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan