KESEHATAN ANAK

Anak Picky Eater dan Multivitamin

Orangtua biasanya sering bingung menghadapi anak yang picky eater alias pemilih makanan atau sulit makan. Apakah ia butuh multivitamin untuk memenuhi kebutuhan hariannya?

Desi Hariana | 22 November 2021

Wajar jika orangtua merasa khawatir jika anak menjadi picky eater atau kita juga sering menyebutnya sulit makan. Kalaupun mau makan, hanya itu-itu saja makanan yang ia mau. Padahal kita tahu bahwa nutrisi yang lengkap dan mencukupi selama masa tumbuh kembang anak sangat penting, bahkan dapat memengaruhi kecerdasannya.

Kebanyakan anak, walaupun picky eater, sebenarnya masih bisa ‘dibujuk’ untuk mengonsumsi makanan lain juga merupakan sumber vitamin dan mineral yang baik. Menurut American Academy of Pediatrics, kebanyakan anak bisa memenuhi kebutuhan vitamin dan mineralnya dari makanan yang ia makan, dan tidak membutuhkan suplemen atau mulitivitamin tambahan.

Anak dengan kebiasaan makan spesifik

Namun demikian, beberapa anak dengan kebiasaan makan spesifik kemungkinan membutuhkan suplemen dalam menunya sehari-hari. Berikut diantaranya;

1. Anak yang menolak makan daging

Daging merah adalah sumber protein, vitamin B dan zat besi yang baik. Sayangnya, beberapa anak tidak menyukai dan menolak memakannya. Kekurangan nutrisi dari daging merah dapat menyebabkan terjadinya gangguan pertumbuhan pada otot dan pembentukan sel darah merah.

Bujuk anak untuk mau mengonsumsi makanan lain yang kaya vitamin B dan zat besi seperti humus, sereal yang sudah difortifikasi, sayuran hijau, atau kacang tanah. Jika anak memperlihatkan tanda sering lemas atau kurang konsentrasi, periksakan ke dokter anak, kemungkinan ia membutuhkan suplementasi.

2. Tak suka minum susu

Jika anak lebih suka minuman bersoda dibandingkan susu, ini juga patut menjadi perhatian. Biasanya terjadi pada remaja. Itu sebabnya kekurangan Kalsium dan vitamin D sering terjadi pada remaja, sedangkan keduanya sangat dibutuhkan untuk kesehatan tulang dan gigi.

Sebelum memberikannya suplemen, Anda dapat mengusahakan untuk memberikan sumber Kalsium dan vitamin D lainnya seperti jus jeruk, sayur kale, ikan salmon, tahu, atau telur. Namun jika kekurangannya cukup signifikan, dokter juga biasanya akan merekomendasikan pemberian suplemen.

3. Memiliki pola makan khusus

Anak berkebutuhan khusus seperti autistik umumnya memiliki pola makan yang cukup ketat. Anak-anak ini berisiko untuk mengalami defisiensi berbagai vitamin dan mineral, termasuk vitamin A dan C yang penting dalam mendukung sistem imunnya. Konsultasikan ke dokter anak apakah anak memerlukan suplemen atau tidak.

4. Anak-anak dengan kondisi khusus

Beberapa anak masuk ke dalam kategori ini, yaitu yang mengalami:

  • Penyerapan nutrisi yang buruk akibat gangguan saluran cerna.
  • Diet khusus akibat gangguan sensori atau kemampuan motorik oral yang buruk.
  • Anak dengan reaksi alergi makanan tertentu.
  • Kelainan genetik yang memengaruhi kemampuan tubuh mereka dalam mengurai racun dari lingkungan.
  • Anak yang terekspos pada polutan maupun bahan kimia berbahaya dari lingkungan.

Dokter anak akan berusaha untuk mengurangi atau mengejar kekurangan vitamin atau mineral dalam tubuh anak menggunakan suplemen atau multivitamin tertentu yang disesuaikan dengan usia maupun kebutuhan anak.

Makan seimbang adalah kuncinya

Kunci utama dalam pemenuhan vitamin dan mineral anak adalah pola makan bergizi seimbang, yang berisi berbagai nutrisi penting, plus mengonsumsi susu atau produk turunan susu yang rendah lemak, banyak makan buah segar, dan sayuran ‘berbagai warna’, protein, dan biji-bijian utuh. Kebiasaan makanan bergizi ini sebaiknya dimulai sejak kecil, dan orangtua adalah contoh bagi anak-anak.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan