Penyakit
Intoleransi Laktosa

Dr. Ika Fitriana, Sp.PD | 10 Februari 2020

Laktosa adalah nutrisi pokok dalam susu dan produknya. Laktosa terdiri dari glukosa dan galaktosa, dua gula sederhana yang cepat diubah menjadi energi oleh tubuh kita. Selain sebagai sumber energi, laktosa dan gula susu lainnya juga meningkatkan pertumbuhan bakteri baik (bifidobacteria) di usus. 

Di dalam tubuh, laktosa dicerna menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase. Namun ada orang yang tubuhnya tidak dapat mencerna dan menyerap laktosa dengan baik, atau intoleransi laktosa. Orang dengan intoleransi laktosa tidak menghasilkan laktase yang cukup di usus halusnya, sehingga laktosa yang tidak tercerna masuk ke usus besar lalu terfermentasi oleh bakteri, dan menimbulkan berbagai gejala.

Intoleransi laktosa banyak diderita oleh orang Asia, termasuk Indonesia. Intoleransi laktosa diderita sekitar 70% dari populasi dunia, hampir 100% di Asia. Meski tidak berbahaya, tetapi sering kali membuat rasa tidak nyaman. Dan yang pasti, tidak ada obatnya.

Gejala

Tanda dan gejala intoleransi laktosa biasanya mulai 30 menit hingga dua jam setelah makan/minum yang mengandung laktosa. Tanda dan gejalanya antara lain; diare, mual (kadang sampai muntah), kram perut, kembung, perut terasa penuh gas.

Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, dan ragu apakah Anda termasuk penderita intoleransi laktosa, cobalah langkah berikut:

  • Puasa mengonsumsi susu dan produknya selama beberapa minggu. Jika gejala hilang, coba masukkan kembali produk susu ke dalam pola makan Anda sedikit demi sedikit, sambil memperhatikan bagaimana reaksi tubuh.
  • Jika gejala masih berlanjut atau datang kembali meski Anda telah menghentikan produk susu, temui dokter Anda untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi.

Faktanya 

Cukup mengejutkan bahwa sebagian besar orang dewasa di dunia tidak dapat mencerna susu. Sekitar 40% manusia berkurang produksi laktasenya, antara usia 2 - 5 tahun.

Kekurangan laktase (enzim yang diproduksi di usus kecil) biasanya memang menjadi penyebab intoleransi laktosa. Namun ada juga yang memiliki kadar laktase rendah, tetapi tetap mampu mencerna produk susu tanpa masalah. 

Tiga jenis intoleransi laktosa

Ada tiga jenis intoleransi laktosa, yang dibedakan berdasarkan faktor penyebab kekurangan laktase.

1. Intoleransi laktosa primer

Ini adalah jenis intoleransi laktosa yang paling umum, yaitu penurunan produksi laktase akibat bertambahnya usia. Umumnya dimulai pada usia 2 tahun, namun keluhan baru muncul saat remaja atau dewasa. Kondisi ini paling umum terjadi dan disebabkan oleh faktor genetik.

2. Intoleransi laktosa sekunder

Bentuk intoleransi laktosa ini terjadi ketika usus kecil mengurangi produksi laktase karena penyakit tertentu, cedera atau operasi yang melibatkan usus kecil. Di antara penyakit yang berhubungan dengan intoleransi laktosa sekunder adalah penyakit celiac, pertumbuhan bakteri yang berlebihan dan penyakit Crohn. Pengobatannya dapat memakan waktu cukup lama.

3. Intoleransi laktosa kongenital

Intoleransi laktosa tipe ini muncul sejak bayi dilahirkan. Penyebabnya karena bayi sudah kehilangan gen untuk mensekresi laktosa sejak lahir. Akibatnya bayi mengalami intoleransi laktosa seumur hidupnya. 

Faktor risiko

  • Faktor-faktor yang dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap intoleransi laktosa meliputi:
  • Bertambahnya usia. Intoleransi laktosa biasanya muncul pada usia dewasa. Kondisi ini jarang terjadi pada bayi dan anak kecil.
  • Etnis tertentu. Intoleransi laktosa paling umum terjadi pada orang-orang keturunan Afrika, Asia, Hispanik dan Amerika Indian.
  • Lahir prematur. Bayi prematur memiliki sistem pencernaan (termasuk usus kecil) yang belum matang, sehingga tidak memproduksi laktase.
  • Penyakit yang mempengaruhi usus kecil. Masalah usus kecil yang dapat menyebabkan intoleransi laktosa termasuk pertumbuhan bakteri yang berlebihan, penyakit celiac, dan penyakit Crohn.
  • Tengah menjalani pengobatan kanker. 
Tag Penyakit Terkait
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan