KESEHATAN KELUARGA

Waspada Terhadap Keracunan Makanan

Keracunan makanan adalah gangguan kesehatan yang cukup sering terjadi. Waspada terhadap keracunan makanan karena dapat menyebabkan dehidrasi.

Desi Hariana | 14 April 2020

Sering kita temukan berita di media massa tentang kejadian keracunan makanan di sebuah acara. Berpuluh, bahkan beratus orang, terkena dampaknya. Keracunan makanan masih menjadi salah satu gangguan kesehatan yang umum terjadi di Indonesia. Pada tahun 2017, bahkan negara kita pernah mengalami KLB atau kejadian luar biasa, dengan 163 wabah di seluruh Indonesia. 

Gara-gara tidak bersih

Kita tahu bahwa membersihkan atau mencuci tangan, peralatan masak, maupun bahan makanan yang akan dimasak adalah hal yang sangat penting. Food borne disease, atau penyakit yang disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi paling sering muncul akibat kurangnya menjaga kebersihan saat mempersiapkan makanan.

Keracunan makanan dapat terjadi akibat kuman yang masuk ke dalam pencernaan, bisa berupa bakteri (E. coli, Salmonella, Campylobacter, C. botulinum), parasit (Toxoplasma), atau virus (Norovirus, Sapovirus, Rotavirus).

Gejala akibat keracunan makanan

Kita mungkin bisa memastikan kebersihan makanan di rumah. Namun sesekali Anda dan keluarga mungkin saja makan makanan siap saji, atau di sebuah acara dimana hidangannya disiapkan oleh katering. 

Oleh karena itu, kita mesti selalu waspada terhadap gejala keracunan makanan, yang ditandai dengan: 

  • sakit perut yang melilit dan terasa sangat sakit.
  • diare yang cukup parah
  • mual dan muntah
  • kehilangan napsu makan
  • kadang disertai demam
  • lemah
  • sakit kepala

Apa yang dilakukan kala terjadi keracunan makanan

Mual, muntah, dan diare yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi. Jika hal ini terjadi, penderita harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan asupan cairan melalui infus. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan sebelum memastikan penyebab keracunan makanan, lalu obat akan diberikan berdasarkan penyebab tersebut. 

Mencegah tentu lebih baik

Keracunan makanan memang bukan termasuk penyakit yang sangat berbahaya (kecuali tidak dilakukan upaya pengobatan). Tingkat kesembuhannya pun cukup tinggi. Namun demikian, tak ada salahnya jika kita selalu waspada terhadap keracunan makanan dengan selalu menjaga kebersihan semua bahan makanan atau alat memasak, kala memproses makanan.

Selain itu, ada beberapa jenis makanan yang juga perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan terjadinya keracunan makanan, yaitu:

  • Sushi atau produk laut lainnya yang dimakan mentah, atau dimasak setengah matang.
  • Makanan berbahan dasar daging yang dimasak tidak benar-benar matang.
  • Susu dan olahannya yang tidak melalui proses pasteurisasi.
  • Buah dan sayur yang dimakan mentah namun tidak dicuci dengan menyeluruh.

Waspada terhadap keracunan makanan jika terjadi pada anak di bawah 2 tahun, karena umumnya mereka belum bisa menyampaikan apa yang dirasakan. Gejala keracunan makanan pun mirip dengan gejala penyakit lainnya. Segera bawa ke dokter kala anak mengalami demam, muntah, diare dan menangis sambil memegang perutnya. Selain itu, diare pada bayi juga sering disebabkan oleh rotavirus yang sekarang sudah tersedia vaksinnya.

Referensi:

  • https://www.healthline.com/health/food-poisoning#prevention
  • https://www.webmd.com/food-recipes/food-poisoning/understanding-food-poisoning-treatment#1
  • https://www.liputan6.com/health/read/3985201/hari-keamanan-pangan-sedunia-kasus-keracunan-makanan-masih-hantui-indonesia
Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Artikel Sebelumnya

PUDING COKLAT

Artikel Selanjutnya

Membentuk Tradisi Keluarga

Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan