ANAKKU SPESIAL

Tanda-tanda Gangguan Spektrum Autisme

Menjelang Hari Autisme Sedunia yang jatuh pada tanggal 2 April, mari kita mengingat kembali apa saja tanda-tanda gangguan spektrum autisme untuk meningkatkan kewaspadaan bersama.

Desi Hariana | 30 Maret 2023

Gangguan spektrum autisme (autism spectrum disorder) adalah kondisi yang berhubungan dengan perkembangan otak. Gangguan ini mempengaruhi kemampuan dalam memahami sesuatu dan bersosialisasi dengan orang lain, mengakibatkan adanya gangguan di area interaksi sosial dan komunikasi. Kata ‘spektrum’ yang disematkan pada gangguan ini menjelaskan bahwa autisme memiliki rentang gejala dan tingkat keparahan yang luas.

Kapan tanda-tanda autisme ini terlihat?

Sebagai orangtua, kita perlu mengetahui apa saja tanda-tanda autisme dan milestones atau tolok ukur perkembangan anak yang perlu dikuasai di usianya. Beberapa anak memperlihatkan tanda gangguan perkembangan di usia beberapa bulan, namun ada juga yang baru terlihat dari perilakunya di usia yang lebih besar, misalnya 2 atau 3 tahun.

Berikut adalah beberapa tanda autisme yang dapat diperlihatkan anak di usia tertentu:

Usia 6 bulan

  • Jarang atau bahkan tidak ada senyum lebar yang hangat, memperlihatkan kebahagiaan, atau ekspresi yang menarik.
  • Kontak mata terbatas atau tidak ada sama sekali.

Usia 9 bulan

  • Hanya sedikit atau tidak melakukan usaha untuk saling bertukar suara, senyum, atau ekspresi wajah lainnya dengan orang lain.
  • Sedikit atau tidak ada respons ketika namanya dipanggil.

Usia 12 bulan

  • Sedikit atau tidak mengoceh (babbling).
  • Sedikit atau tidak dapat melakukan gestural seperti menunjuk, memperlihatkan sesuatu, meraih, atau melambai dengan orang lain.

Usia 1,5 tahun

  • Memperlihatkan sangat sedikit atau tidak ada kosa kata yang dikuasai.
  • Tidak menunjukkan pada orang lain sesuatu yang menarik baginya.

Usia 2 tahun

  • Sangat sedikit, atau tidak ada frasa dua kata yang berarti (tidak termasuk jika ia meniru atau mengulang).
  • Tidak menyadari ketika ada orang lain yang marah atau sakit di sekelilingnya.

Perilaku yang berulang atau terbatas

Anak dengan gangguan autisme juga dapat menunjukkan perilaku atau ketertarikan yang dianggap tidak biasa, contohnya:

  • Menjejerkan mainan atau benda dan marah jika urutannya diubah.
  • Mengulang kata atau frasa secara berulang (ekolalia).
  • Bermain dengan mainan dengan cara yang sama setiap saat.
  • Fokus pada bagian dari mainan seperti roda pada mobil-mobilan.
  • Mudah marah pada perubahan sekecil apapun.
  • Terobsesi pada suatu hal.
  • Harus mengikuti rutinitas yang pasti.
  • Menggerak-gerakkan tangan, menggoyang-goyangkan tubuh, atau berputar-putar di tempat.
  • Memiliki reaksi yang tidak normal pada suara, aroma, rasa, atau rangsang sensori lainnya.

Tidak semua anak dengan gangguan spektrum autisme memperlihatkan tanda tersebut. Bahkan beberapa anak yang tidak memilki gangguan autisme pun dapat memperlihatkan beberapa tanda serupa. Oleh karena itu, evaluasi yang dilakukan oleh ahli seperti dokter atau psikolog anak, sangatlah diperlukan untuk menegakkan diagnosis gangguan spektrum autisme ini.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan