PSIKOLOGI ANAK

Hati-hati Anak Kebanyakan Tugas

Di masa pandemi ini, banyak anak mengalami kondisi kelelahan akibat belajar daring dan juga karena banyaknya tugas yang diberikan. Kondisi ini dapat berakibat buruk dalam jangka panjang jika tidak ditangani segera.

Dyah Soekasto | 23 November 2021

Anak-anak juga dapat mengalami stres akibat berbagai hal, terutama sekolah. Apalagi saat ini anak lebih banyak melakukan pembelajaran jarak jauh (daring). Memang pembelajaran luring (pertemuan tatap muka) sudah mulai dilakukan, tapi belum dijalankan setiap hari. Ada tanda-tanda yang diperlihatkan anak saat ia kebanyakan tugas.

1. Kehilangan semangat

Ia sering terlihat malas, atau tak siap untuk memulai belajar. Selalu ada saja alasan yang diberikan, misalnya mengantuk, tak enak badan, belum mengerjakan tugas, dan lain sebagainya. Beberapa pelajaran yang tadinya menarik untuknya sekarang tidak lagi. Hal ini juga dapat menjadi penanda anak mengalami zoom fatigue atau kelelahan akibat terlalu lama melakukan pembelajaran jarak jauh.

2. Masalah tidur

Anak yang mengalami stres karena kebanyakan tugas sekolah juga biasanya menunjukkan tanda perubahan pada pola tidurnya. Ia jadi tidur lebih malam atau sering terbangun di malam hari karena mengalami mimpi buruk.

3. Sensitif atau mengalami mood swings

Ia menjadi mudah tersinggung, marah, atau menunjukkan kekesalan karena frustrasi dengan tugas-tugas yang diberikan. Bisa jadi ia menunjukkan sikap yang tidak biasa diperlihatkan, seperti berteriak keras, membanting barang, dan lain sebagainya. Untuk beberapa anak lainnya, mereka justru terlihat menarik diri dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan diam di kamarnya.

4. Perubahan pola makan

Beberapa anak yang mengalami stres atau kelelahan/kebosanan, dapat menjadi lebih banyak makan, atau sebaliknya, nafsu makannya jadi berkurang. Hal ini dapat mengakibatkan masalah kurang gizi atau bahkan obesitas di kemudian hari.

5. Penurunan konsentrasi

Kegiatan bersama teman seperti ekstrakurikuler, mengobrol saat waktu istirahat, bermain di lapangan bersama-sama, adalah beberapa hal yang tak bisa ia lakukan saat pandemi ini berlangsung. Padahal, hal-hal inilah yang membuat anak dapat menurunkan tingkat stresnya. Tak heran jika ia kadang terlihat kurang konsentrasi saat mengerjakan pekerjaan rumah, maupun tugas yang diberikan ibu di rumah.

Cara menanganinya

Banyak hal yang sebenarnya bisa dilakukan oleh orangtua untuk anak yang memperlihatkan tanda-tanda kelelahan akibat kebanyakan tugas sekolah. Berikut adalah beberapa diantaranya:

Berdiskusi dengan anak. Anak usia sekolah biasanya sudah bisa diajak berbicara dari hati ke hati. Minta ia mengungkapkan apa yang dirasakan maupun apa yang ada dalam pikirannya.

Membantunya membuat jadwal. Sering kali masalah yang paling utama dari kondisi anak kebanyakan tugas adalah karena ia tak bisa membagi waktu. Bantulah anak untuk membuat jadwal harian agar ia dapat menyelesaikan tugasnya tapi tetap memiliki waktu untuk beristirahat atau melakukan hal yang ia sukai.

Bernegosiasi dengan anak. Ada kalanya anak hanya ingin diperhatikan kebutuhannya, bukan karena kebanyakan tugas. Anda dapat bernegosiasi dengannya bahwa jika ia mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik, maka ia dapat melakukan apa yang ia inginkan, selama hal tersebut tidak memberatkan orangtua tentunya.

Meminta bantuan ahli. Jika stres yang dialami oleh anak sulit untuk Anda tangani sendiri, mintalah bantuan psikolog atau psikiater anak agar kondisi ini tidak berlarut-larut atau membuat anak menjadi depresi.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan