KESEHATAN ANAK

Ciri Fisik Pubertas pada Remaja

Ketika anak memasuki masa praremaja atau remaja, ia akan mengalami ciri fisik pubertas yang berhubungan dengan pematangan organ reproduksinya.

Desi Hariana | 22 November 2021

Anak Anda tentu saja akan selalu bertumbuh dan berkembang sesuai usianya. Suatu saat, anak akan memasuki masa pubertas dimana ia akan mengalami berbagai perubahan yang cukup signifikan. Mulai dari pertumbuhan fisik di dalam maupun yang terlihat dari luar, perubahan pada organ seksual, perubahan struktur otak, hingga sosial dan emosi.

Masa pubertas pada anak perempuan dan laki-laki

Masa pubertas diawali dengan perubahan pada otak anak yang ‘memerintahkan’ hormon seksual untuk mulai berproduksi, yakni indung telur pada perempuan dan testis pada laki-laki.

Rentang waktu terjadinya pubertas pun berbeda-beda pada setiap anak. Pada anak perempuan normalnya terjadi antara usia 8-13 tahun, sedangkan anak laki-laki antara 9-14 tahun. Pada beberapa anak masa pubertas ini dapat berjalan cepat sekitar 1,5 tahun, sedangkan yang lainnya bahkan bisa sampai 5 tahun.

Perubahan fisik pada anak laki-laki

Berikut adalah ciri fisik pubertas yang terjadi pada anak laki-laki:

  • Pembesaran alat kelamin, yaitu penis dan testikel.
  • Munculnya rambut di sekitar alat kelamin, ketiak, dan di wajah.
  • Bahunya melebar, kaki dan tangan bertumbuh lebih cepat dari sebelumnya.
  • Anda melihat otot-ototnya juga mulai semakin menguat.
  • Perubahan pada suara, awalnya serak, lama kelamaan akan terdengar lebih berat/dalam.
  • Pembentukan jaringan di area payudara (gynecomastia) yang berlangsung sekitar 6 bulan.
  • Mulai mengalami mimpi basah, sebuah proses alami dimana anak mengeluarkan air mani saat tertidur.

Perubahan fisik pada anak perempuan

Sedangkan pada anak perempuan, ciri fisik pubertas adalah sebagai berikut:

  • Pembesaran payudara, diawali dengan rasa gatal dan mungkin sakit di area sekitar puting (biasanya juga terlihat menonjol). Lama kelamaan benjolan ini akan melebar.
  • Munculnya rambut di sekitar alat kelamin dan di ketiak.
  • Penumpukan lemak di area sekitar payudara, panggul, dan paha.
  • Tangan dan kaki akan tumbuh lebih cepat dari sebelumnya.
  • Memasuki masa menstruasi di mana hal ini menunjukkan bahwa alat reproduksinya telah menghasilkan telur.

Berdiskusi dengan anak

Berbagai perubahan tersebut dapat membuat anak kebingungan, takut, atau bahkan frustrasi. Ada anak perempuan yang merasa payudaranya tidak tumbuh seperti teman-teman perempuan di kelasnya, atau ada anak laki-laki yang minder dengan tinggi badannya yang tidak kunjung bertambah, munculnya jerawat, rasa tertarik pada lawan jenis, dan lain sebagainya.

Hal yang paling remaja butuhkan dari Anda adalah dukungan, termasuk untuk berdiskusi tentang pubertas dan hal-hal yang menyertainya. Ia perlu memahami bahwa perubahan yang terjadi pada tubuhnya adalah wajar dan mengetahui apa saja hal-hal yang perlu ia jaga atau waspadai.

Yakinkan anak bahwa proses pubertas ini tidak sama pada setiap orang, ada faktor keturunan yang memengaruhi. Ia tak perlu khawatir selama proses tersebut tidak membuatnya merasa sakit (misalnya menstruasi). Ajak anak untuk belajar mengelola emosinya yang juga turut berubah seiring masa pubertas.

Referensi:

Polling
Perlukah anak di imunisasi?
Silahkan Login untuk isi Polling LIHAT HASIL
Komentar
Silahkan Login untuk komentar
Punya pertanyaan seputar Ibu dan anak? Kamu bisa bertanya pada ahlinya di sini

Kirim Pertanyaan